MAKALAH PROGRAMA PENYULUHAN BP3KP KECAMATAN CIKEUSAL
PROGRAMA
PENYULUHAN BP3KP KECAMATAN CIKEUSAL
Diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Perikanan
Disusun oleh
Jaenudin
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan
Yang Maha Kuasa. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Makalah
ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu,
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkonstribusi dalam pembuatan laporan ini terutama kepada pihak BP3KP kecamatan Cikeusal.
Kami sangat berharap laporan mata
kuliah sosiologi perikanan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pembenihan dan pembesaran ikan. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan laporan yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga
laporan ini bermanfaat untuk para pembaca dan juga kami khususnya sebagai
penyusun. Kami sadar dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan,
sehingga kami membutuhkan kritik dan saran dalam laporan yang telah kami buat ini.
Serang, 3 Desember 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
2.1
Definisi Penyuluhan ................................................................................. 3
2.2
Penyusunan Programa ............................................................................... 4
2.2.1 Keadaan............................................................................................ 4
2.2.2 Tujuan............................................................................................... 4
2.2.3 Permasalahan.................................................................................... 5
2.2.4 Rencana Kegiatan............................................................................. 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dengan berlakunya Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang
Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) maka programa
penyuluhan pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan
pertanian sepsifik lokalita yang strategis dan mempunyai daya ungkit yang
tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan
pendapatan petani. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam
programa penyuluhan pertanian ini akan mampu merespon kebutuhan pelaku utama
dan pelaku usaha dan memberikan dukungan terhadap program-program prioritas
dinas/instansi terkait. Programa penyuluhan pertanian ditingkat provinsi,
kabupaten/kota kecamatan, dan desa/kelurahan akan menentukan besarnya
pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penyelenggaraan
penyuluhan pertanian. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2006 yang menyebutkan bahwa pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan di Provinsi,
Kabupaten/ Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan bersumber dari APBD yang jumlah
dan alokasinya disesuaikan dengan programa penyuluhan.Dengan memposisikan
programa pertanian secara strategis, maka diharapkan masalah-masalah yang
selama ini dirasakan menghambat persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan
programa penyuluhan pertanian dapat diatasi.
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor
:25/Permentan/OT.140/5/ 2014. Tanggal 13 Mei 2014, tentang Pedoman Penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan merupakan rencana yang
disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat
pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan disusun setiap tahun memuat rencana tahun berikutnya
dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing – masing tingkatan dengan
cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumber daya sebagai pelaksanaan
penyuluhan.
1.2
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui program
penyuluhan yang ada di BP3K Kecamatan Cikeusal yang sudah dilakukan maupun yang
akan dilakukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Penyuluhan
Penyuluhan Pertanian adalah proses
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya,
serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 juga
mengamanatkan bahwa programa penyuluhan pertanian terdiri atas programa
penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan
kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan provinsi dan
programa penyuluhan nasional. Khusus programa penyuluhan pertanian nasional,
provinsi dan kabupaten/kota, dalam Pedoman ini dimaknai sebagai program
penyelenggaraan penyuluhan pertanian Pemerintah, pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota yang disusun secara sistematis dengan memperhatikan aspirasi
pelaku utama dan pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya. Adapun
substansinya meliputi aspek kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan, prasarana
sarana dan pembiayaan penyuluhan pertanian.
Adapun programa penyuluhan pertanian kecamatan
dan desa/kelurahan merupakan rencana tertulis yang disusun secara sistematis
untuk memberikan arah dan pengendali dalam pencapaian penyelenggaraan. penyuluhan
pertanian. Programa penyuluhan pertanian kecamatan dan desa/kelurahan merupakan
perpaduan antara rencana kerja pemerintah dengan aspirasi pelaku utama dan
pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya. Adapun substansinya meliputi
rencana kegiatan dalam rangka perubahan perilaku yang berkaitan dengan tingkat
penerapan inovasi teknologi yang direkomendasikan, serta rencana kegiatan
pendukung yang mempengaruhi keberhasilan usaha tani.
Programa penyuluhan pertanian pada
setiap tingkatan disusun setiap tahun dengan memuat rencana penyuluhan tahun
berikutnya. Programa penyuluhan pertanian ini pada dasarnya disusun secara
mandiri, namun saling memperhatikan keterpaduan dan kesinergian programa
penyuluhan pada setiap tingkatan, sehingga semua programa penyuluhan pertanian
dalam berbagai tingkatan bersifat selaras dan saling memperkuat.
2.2 Penyusunan Programa
Unsur
merupakan substansi programa Penyuluhan Pertanian, terdiri dari keadaan,
tujuan, permasalahan dan rencana kegiatan yang dirumuskan pada saat penyusunan
programa Penyuluhan Pertanian. Penyusunan programa Penyuluhan Pertanian memperhatikan
unsur, tahapan, dan proses penyusunan programa sebagai berikut:
2.2.1
Keadaan
Keadaan
dirumuskan dari hasil pengumpulan, pengolahan dan analisis data pada masing-masing
tingkat administrasi pemerintahan, mulai dari nasional, provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan dan desa/kelurahan, Keadaan berisikan data dan informasi faktual
mengenai:
a. potensi, produktivitas dan
produksi Komoditas Pertanian Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan lain;
b. Perilaku dan Non Perilaku
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam usaha tani; dan
c. dukungan Sistem
Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dan Lingkungan Usaha Tani.
2.2.2 Tujuan
Penetapan tujuan dilakukan dengan merumuskan perubahan keadaan
yang akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun berkaitan dengan Perilaku dan
Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam usaha tani, sistem
penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, dan upaya untuk menciptakan Lingkungan
Usaha Tani yang kondusif untuk mendukung pencapaian sasaran program komoditas
pertanian strategis nasional dan Komoditas Unggulan lainnya di wilayah
masing-masing. Tujuan memuat pernyataan mengenai perubahan yang akan dicapai
dalam kurun waktu setahun berkaitan dengan:
a. Perilaku dan Non
Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam usaha tani;
b. dukungan sistem
penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian; dan
c. upaya menciptakan
Lingkungan Usaha Tani kondusif untuk mendukung pencapaian sasaran program
Komoditas Pertanian Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan lainnya.
2.2.3 Permasalahan
Penetapan masalah dilakukan dengan mengidentifikasi dan merumuskan
faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau yang
menyebabkan terjadinya perbedaan antara kondisi saat ini (faktual) dengan
kondisi yang akan dicapai. Terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan
pemeringkatan masalah, sesuai dengan prioritas pembangunan pertanian di suatu
wilayah. Permasalahan berkaitan dengan Perilaku dan Non Perilaku yang
menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau terjadinya perbedaan antara kondisi
saat ini (faktual) dengan kondisi yang akan dicapai.
a. apakah masalah itu
menyangkut mayoritas para Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
b. apakah erat kaitannya
dengan potensi usaha, produktivitas, Lingkungan Usaha Tani, Perilaku,
kebutuhan, efektivitas dan efisiensi usaha Pelaku Utama dan Pelaku Usaha; dan
c. apakah tersedia
kemudahan biaya, tenaga, teknologi/inovasi untuk pemecahan masalah.
2.2.4 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan
disajikan dalam bentuk matriks berupa matriks rencana kegiatan penyuluhan dan
matriks kemudahan pelayanan dan pengaturan, berisikan apa yang dilakukan dalam
mencapai tujuan, sasaran, cara, siapa yang melakukan, dimana, kapan, dan berapa
biaya yang diperlukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum
1. Keadaan
Administrasi Wilayah Binaan
Wilayah kerja penyuluhan pertaian
kecamatan Cikeusal dibagi 5 wilayah binaan yaitu:
a. Wilayah binaan Cimaung meliputi 4 desa yaitu
Desa Cimaung, Sukarame, Sukamenak, Sukaraja dengan PPL Pembina Ati Fatmawati,
A.Md
b. Wilayah binaan Cikeusal meliputi 3 desa yaitu
Desa Cikeusal, Panosogan dan Gandayasa dengan PPL Pembina Eka Noviyanti, Sp.
c. Wilayah binaan Cilayang meliputi 4 desa yaitu
Desa Cilayang, Mongpok Cilayang Guha dan Harundang dengan PPL Pembina
Mutmainah.
d. Wilayah binaan Panyabrangan meliputi 4 desa
yaitu Desa Panyabrangan, Dahu, Katulisan dan Bantarpanjang, dengan PPL Pembina
Mufti Hasan.
e. Wilayah binaan Sukarati meliputi 2 Desa yaitu
Desa Sukaratu dan Desa Sukamaju dengan PPL Pembina Sutisna, SP.
2. Karakteristik
Tanah dan Iklim
Wilayah
kerja penyuluh pertanian Kecamatan Cikeusal berada pada ketinggian antara
25-27m dpl, dengan bentuk topografi datar sampai bergelombang, jenis tanah
podsolik merah kuning serta lempung berpasir, dengan kisaran pH antara 4,5-6,7.
Wilayah kerja penyuluhan Pertanian Kecamatan Cikeusal termasuk dalam iklim tipe
B (Schmidt & Ferguson, 1975) suhu udara berada pada kisaran 28oC
– 35oC, dengan bulan basah 6 bulan basah dan bulan kering 6 bulan.
Cuah hujan rata-rata 141/tahun dan jumlah rata-rata hujan 11 hari /tahun.
3. Luas
Lahan Menurut Ekosistem
Tabel
1. Kedaan luas lahan menurut ekosistem
No
|
Desa
|
Lahan baku lahan (ha)
|
||
Sawah
|
Darat
|
Jumlah
|
||
1
|
Cimaung
|
114,13
|
291
|
405,13
|
2
|
Sukarame
|
106,61
|
252
|
360,61
|
3
|
Sukamenak
|
42,79
|
292,8
|
335,59
|
4
|
Sukaraja
|
52,01
|
221
|
273,01
|
Jumlah
|
317,54
|
1056,8
|
1374,34
|
|
5
|
Cikeusal
|
167,86
|
305
|
472,86
|
6
|
Panosogan
|
177,56
|
149
|
326,56
|
7
|
Gandayasa
|
226,3
|
168
|
394,3
|
Jumlah
|
571,72
|
622
|
1193,72
|
|
8
|
Cilayang
|
43,22
|
226
|
269,22
|
9
|
Cilaayang Guha
|
137,72
|
313
|
450,72
|
10
|
Mongpok
|
128,07
|
146
|
274,07
|
11
|
Harundang
|
78,64
|
176
|
254,64
|
Jumlah
|
387,63
|
861
|
1248,65
|
|
12
|
Dahu
|
259,96
|
392
|
651,96
|
13
|
Panyabrangan
|
93,39
|
129
|
222,39
|
14
|
Katulisan
|
82,93
|
137
|
219,93
|
15
|
Bantarpanjang
|
208,63
|
199
|
407,63
|
Jumlah
|
644,91
|
857
|
1501,91
|
|
16
|
Sukaratu
|
50
|
233
|
283
|
17
|
Sukamaju
|
125,58
|
271
|
396,58
|
Jumlah
|
175,58
|
504
|
679,58
|
|
Jumlah Total
|
2097,4
|
3900,8
|
5998,2
|
4. Luas
Lahan Menurut Penggunaannya
Tabel
2. Luas lahan menurut penggunannya
No
|
Desa
|
Jenis Penggunannya lahan darat (ha)
|
|||||||
Pemukiman
|
Ladang/Ladang
|
Kebun Rakyat
|
Hutan Rakyat
|
Kolam
|
Rawa
|
Lain-lain
|
Jumlah
|
||
1
|
Cimaung
|
52
|
169
|
21
|
12
|
-
|
-
|
37
|
291
|
2
|
Sukarame
|
43
|
167
|
18
|
14
|
-
|
-
|
10
|
252
|
3
|
Sukamenak
|
35,1
|
195
|
30,4
|
12,4
|
-
|
-
|
20
|
292,9
|
4
|
Sukaraja
|
33
|
129
|
34
|
10
|
|
|
15
|
221
|
Jumlah
|
163,1
|
660
|
103,4
|
48,4
|
0
|
0
|
82
|
1056,9
|
|
5
|
Cikeusal
|
64
|
141
|
52
|
21
|
1
|
-
|
20
|
299
|
6
|
Panosogan
|
46
|
48
|
25
|
13
|
3
|
-
|
14
|
149
|
7
|
Gandayasa
|
48
|
61
|
26
|
24
|
1
|
-
|
8
|
168
|
Jumlah
|
158
|
250
|
103
|
58
|
5
|
0
|
42
|
616
|
|
8
|
Cilayang
|
50
|
115
|
33
|
17
|
1
|
-
|
7
|
223
|
9
|
Cilaayang Guha
|
43
|
92
|
22
|
22
|
|
-
|
5
|
184
|
10
|
Mongpok
|
64
|
168
|
30
|
25
|
1
|
-
|
16
|
314
|
11
|
Harundang
|
40
|
69
|
34
|
22
|
1
|
-
|
6
|
172
|
Jumlah
|
197
|
444
|
129
|
86
|
3
|
0
|
34
|
893
|
|
12
|
Dahu
|
95
|
115
|
105
|
47
|
2
|
1
|
27
|
392
|
13
|
Panyabrangan
|
55
|
50
|
12
|
2
|
5
|
-
|
5
|
129
|
14
|
Katulisan
|
43
|
40
|
23
|
9
|
2
|
1
|
19
|
137
|
15
|
Bantarpanjang
|
55
|
70
|
40
|
25
|
1
|
-
|
8
|
199
|
Jumlah
|
248
|
275
|
180
|
83
|
10
|
2
|
58
|
857
|
|
16
|
Sukaratu
|
48
|
109
|
37
|
29
|
1
|
-
|
15
|
239
|
17
|
Sukamaju
|
51
|
90
|
78
|
16
|
1
|
-
|
35
|
271
|
Jumlah
|
99
|
199
|
115
|
45
|
2
|
0
|
50
|
510
|
|
Jumlah Total
|
865,1
|
1828
|
630,3
|
320,2
|
20
|
2
|
267
|
3932,9
|
5. Luas
Lahan Sawah Jenis Pengairan
Tabel3 . luas sawah menurut jenis
pengairannya
No
|
Desa
|
Jenis Penggunannya lahan darat (ha)
|
|||||||
Irigasi Teknis
|
Irigasi 1/2 Teknis
|
Sederhana PU
|
Irigasi Perdesaan
|
Jumlah
|
Tadah Hujan
|
Jumlah
|
|||
1
|
Cimaung
|
|
|
|
|
0
|
114,1
|
114,1
|
|
2
|
Sukarame
|
|
|
|
2,18
|
2,18
|
106,4
|
106,6
|
|
3
|
sukamenak
|
|
|
|
0,04
|
0,04
|
42,75
|
42,79
|
|
4
|
Sukaraja
|
|
|
|
9,7
|
9,7
|
42,31
|
52,01
|
|
Jumlah
|
0
|
0
|
0
|
11,92
|
11,9
|
305,6
|
317,5
|
||
5
|
Cikeusal
|
28
|
32
|
|
41,96
|
102
|
65,9
|
167,9
|
|
6
|
Panosogan
|
172
|
|
5,56
|
|
178
|
|
177,6
|
|
7
|
Gandayasa
|
175
|
|
25,3
|
26
|
226
|
|
226,3
|
|
Jumlah
|
375
|
32
|
30,86
|
67,96
|
506
|
65,9
|
571,7
|
||
8
|
Cilayang
|
|
|
|
30,25
|
30,3
|
12,97
|
43,22
|
|
9
|
Cilaayang Guha
|
|
|
|
89,52
|
89,52
|
48,2
|
137,7
|
|
10
|
Mongpok
|
|
|
19
|
57,84
|
76,8
|
51,23
|
128,1
|
|
11
|
Harundang
|
22
|
|
6
|
38,84
|
263
|
11,8
|
78,64
|
|
Jumlah
|
22
|
0
|
25
|
216,5
|
156
|
124,2
|
387,7
|
||
12
|
Dahu
|
|
|
88,98
|
67
|
93,4
|
104
|
260
|
|
13
|
Panyabrangan
|
93,39
|
|
|
|
82,9
|
|
93,39
|
|
14
|
Katulisan
|
92,93
|
|
|
|
156
|
|
82,93
|
|
15
|
Bantarpanjang
|
34
|
17
|
46,47
|
59
|
489
|
52,16
|
208,6
|
|
Jumlah
|
210,32
|
17
|
135,5
|
126
|
40
|
156,1
|
644,9
|
||
16
|
Sukaratu
|
|
|
|
40
|
75,4
|
10
|
50
|
|
17
|
Sukamaju
|
|
9
|
20,35
|
46
|
115
|
50,23
|
125,6
|
|
Jumlah
|
0
|
9
|
20,35
|
86
|
138
|
60,23
|
175,4
|
||
Jumlah Total
|
607,32
|
58
|
211,7
|
508,3
|
|
712,1
|
2097
|
||
6. Keadaan
Komoditas Utama
Komoditas
tanaman pangan yang banyak diusahakan oleh petani di Kecamatan Cikeusal yaitu
padi sawah dengan produktivitas 1216 ton/thn, plw-padi palawija dengan
produktivitas 470 ton/thn, padi-palawijabera dengan produktivitas 259 ton/thn
dan padi sayuran dengan produktivitas 138 ton/thn.
7.
Pola Usahatani Dalam Satu Tahun
1. Wilayah binaan Cimaung meliputi 4 desa yaitu
Desa Cimaung, Sukarame, Sukamenak, Sukaraja dengan total usahatani dilahan
sawah:
a. Padi-Padi-Bera :
117 ha
b. Palawija-Padi-Palawija :
91 ha
c. Padi-Palawija-Bera :
50 ha
d. Padi-Bera-Sayuran :
39 ha
2. Wilayah binaan Cikeusal meliputi 3 desa yaitu
Desa Cikeusal, Panosogan dan Gandayasa dengan total usahatani dilahan sawah
a. Padi-Padi-Bera :
401 ha
b. Palawija-Padi-Palawija :
71 ha
c. Padi-Palawija-Bera :
37 ha
d. Padi-Bera-Sayuran :
30 ha
3. Wilayah binaan Cilayang meliputi 4 desa yaitu
Desa Cilayang, Mongpok Cilayang Guha dan Harundang dengan total usahatani
dilahan saawah:
a. Padi-Padi-Bera : 224 ha
b. Palawija-Padi-Palawija :
87 ha
c. Padi-Palawija-Bera :
53 ha
d. Padi-Bera-Sayuran :
26 ha
4. Wilayah binaan Panyabrangan meliputi 4 desa
yaitu Desa Panyabrangan, Dahu, Katulisan dan Bantarpanjang, dengan total
usahatani dilahan sawah:
a. Padi-Padi-Bera : 392 ha
b. Palawija-Padi-Palawija :
165 ha
c. Padi-Palawija-Bera :
84 ha
d. Padi-Bera-Sayuran :
32 ha
5. Wilayah binaan Sukarati meliputi 2 Desa yaitu
Desa Sukaratu dan Desa Sukamaju dengan usahatani dilahan sawah:
a. Padi-Padi-Bera :
82 ha
b. Palawija-Padi-Palawija :
56 ha
c. Padi-Palawija-Bera :
35 ha
d. Padi-Bera-Sayuran :
11 ha
4.2 Sumberdaya
Manusia
1. Penduduk
a. Jumlah
penduduk dan kepala keluarga
Jumlah
penduduk di wilbin Cimaung tercatat sebanyak 14.657 yang terdiri dari 7.634
orang laki-laki dan 7.023 orang wanita. Jumlah kepala keluarga sebanyak 5.034
KK yang terdiri dari 3.169 KK tani dan 1.865 KK non tani.
b. Jumlah
penduduk menurut golongan umur
Jumlah
penduduk di wilbin Cimaung menurut golongan umur terdiri dari golongan 0-24
tahun sebanyak 2.681 jiwa, golongan 15-54 tahun dan diatas 55 tahun sebanyak
11.976 jiwa.
c. Jumlah
penduduk menurut tingkat Pendidikan
Jumlah
penduduk menurut tingkat pendidikan di wilbin Cimaung terdiri dari 754 orang
tidak tamat SD, lulus SD 1.448, SMP 2.853, SMA 1.234 orang, DI-DIV 75 orang dan
S1-S3 sebanyak 110.
d. Jumlah
penduduk menurut pekerjaan
Sebagian
besar penduduk di wilbin Cimaung bekerja sebagai petani sebanyak 3.169 orang,
PNS 115 orang, TNI 6 orang, pedagang/wiraswasta 133 orang, serta buruh sebanyak
1.530 orang.
2.
Kelompok Tani
a. Jumlah penduduk kelas kelompok tani
(pemula, lanjut, madya, utama)
-
Wilbin
Cimaung 22 kelompok
-
Wilbin
Cikeusal 23 kelompok
-
Wilbin
Cilayang 22 kelompok
-
Wilbin
Panyabrangan 25 kelompok
-
Wilbin
Sukaratu 10 kelompok
b. Jumlah penduduk menurut Gabungan Kelompok
Tani (GAPOKTAN)
-
Wilbin
Cimaung 22 kelompok, 455 anggota
-
Wilbin
Cikeusal 23 kelompok, 327 anggota
-
Wilbin
Cilayang 22 kelompok , 514 anggota
-
Wilbin
Panyabrangan 25 kelompok, 500
-
Wilbin
Sukaratu 10 kelompok, 222 anggota
-
4.3 Kelembagaan Sosial
Ekonomi Petani
Kelembagaan yang menunjang pembangunan
pertanian sudah cukup memadai, antara lain adanya UPT BPP,UPTD-PTP, dan kios
sarana produksi serta kelembagaan ekonomi antara lain pasar dan BRI unit.
4.4 Program Kerja Penyuluhan Pertanian di Kecamatan
Cikeusal
Penyuluh sebagai
pembimbing dan motivator, juga sebagai orang yang memberikan pengarahan dan
atau penyuluhan sesuai kebutuhan petani. Itu adalah tugas dan fungsi utama
penyuluh dalam melakukan penyuluhan.
Program
kerja di kecamatan Cikeusal antara lain:
1. Pelatihan di BPP
Penyuluh mengumpulkan
para tetua atau ketua petani di setiap wilayah kecamatan Cikeusal di BPP untuk
melakukan pelatihan secara langsung
kepada mereka
2. Kunjungan pada kelompok tani
Penyuluh
melakukan kunjungan ke kelompok tani di
wilayah desa binaan yang ditugaskan. Ini adalah program kerja rutin yang
dilakukan penyuluh secara terus menerus dalam jangka panjang.
3. Kunjungan tatap muka
pada petani
Dalam kunjungan ini para penyuluh
berkunjungan secara langsung kepada petani untuk mengetahui masalah apa saja
yang terjadi di setiap wilayah binaan
4. Demonstrasi Plot
(DemPlot)
Maksud dari DemPlot ini adalah
melakukan penyuluhan dalam bentuk demonstrasi mengenai berbagai hal yang
dibutuhkan di tiap wilayahnya oleh para penyuluh yang sudah ditetapkan
sebelumnya, materi yang di berikan sesuai kebutuhan wilayah tani salah satunya:
§ Pemupukan
berimbang padi sawah pada cimaung, sukamenak
§ Bibit
unggul padi sawah pada sukamenak, dan sukaraja
5. Mengembangkan Swadaya dan Swakarya petani.
Adanya gerakan bersama pengendalian
hama dan penyakit sebanyak 4 kali dalam 1 tahun, gerakan pemeliharaan saluran
irigasi sebanyak 1 kali dalam 1 tahun, gerakan bersama vaksinasi dan pengobatan
sebanyak 1 kali dalam 1 tahun
6. Mengadakan Pembinaan Gapoktan sebanyak 12
kali dalam 1 tahun
Mengadakan pembinaan atau pelatihan gapoktan
yang sudah terbentuk sesuai kebutuhan materi yang di berikan sesuai komuditi
setiap gapoktan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan kegiatan observasi di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (BP3K) Kecamatan Cikeusal penyuluhan pertanian ini diharapkan mampu
merubah pengetahuan petani yang dilakukan penyuluh dengan cara memberikan
informasi serta gagasan/ide baru, keterampilan serta sikap agar para petani mau
menerapkan apa yang disampaikan oleh penyuluh.
5.2 Saran
Untuk kegiatan BP3K di daerah provinsi banten
ini lebih ditingkatkan lagi agar para petani dan nelayan dapat menambah ilmu
pengetahuan dari suatu programa penyuluhannya sehingga petani dan nelayan dapat
mempunyai suatu ide baru dan maju untuk berkembang.
DAFTAR
PUSTAKA
Peraturan Menteri No. 25 Tahun
2014 tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian perikanan dan
kelautan. Jakarta: Kementan
Peraturan Menteri No.47 Tahun
2016 tentang Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Kementan.
LAMPIRAN
Gambar 1.
Softcopy Monografi Penyuluhan Pertanian 2017
|
Gambar 2.
Softcopy Evaluasi Programa Penyuluhan Pertanian BP3K Kecaman Cikeusal
|
Gamabr 3. BP3K
Komentar
Posting Komentar