MAKALAH PROGRAMA PENYULUHAN BP3KP KECAMATAN CIKEUSAL


PROGRAMA PENYULUHAN BP3KP KECAMATAN CIKEUSAL
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Perikanan








Disusun oleh
Jaenudin











JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017



KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Kuasa. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan laporan ini terutama kepada pihak BP3KP kecamatan Cikeusal.
Kami sangat berharap laporan mata kuliah sosiologi perikanan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pembenihan dan pembesaran ikan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga laporan ini bermanfaat untuk para pembaca dan juga kami khususnya sebagai penyusun. Kami sadar dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan, sehingga kami membutuhkan kritik dan saran dalam laporan yang telah kami buat ini.


Serang, 3 Desember 2017



Penyusun

DAFTAR ISI

    2.1     Definisi Penyuluhan  ................................................................................. 3
    2.2     Penyusunan Programa ............................................................................... 4
              2.2.1 Keadaan............................................................................................ 4
              2.2.2 Tujuan............................................................................................... 4 
              2.2.3 Permasalahan.................................................................................... 5
              2.2.4 Rencana Kegiatan............................................................................. 5




BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Dengan berlakunya Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) maka programa penyuluhan pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian sepsifik lokalita yang strategis dan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan pertanian ini akan mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dan memberikan dukungan terhadap program-program prioritas dinas/instansi terkait. Programa penyuluhan pertanian ditingkat provinsi, kabupaten/kota kecamatan, dan desa/kelurahan akan menentukan besarnya pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 yang menyebutkan bahwa pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan di Provinsi, Kabupaten/ Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan bersumber dari APBD yang jumlah dan alokasinya disesuaikan dengan programa penyuluhan.Dengan memposisikan programa pertanian secara strategis, maka diharapkan masalah-masalah yang selama ini dirasakan menghambat persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan programa penyuluhan pertanian dapat diatasi.
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor :25/Permentan/OT.140/5/ 2014. Tanggal 13 Mei 2014, tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan disusun setiap tahun memuat rencana tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing – masing tingkatan dengan cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumber daya sebagai pelaksanaan penyuluhan.

1.2    Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui program penyuluhan yang ada di BP3K Kecamatan Cikeusal yang sudah dilakukan maupun yang akan dilakukan


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

         
2.1 Definisi Penyuluhan
Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 juga mengamanatkan bahwa programa penyuluhan pertanian terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan provinsi dan programa penyuluhan nasional. Khusus programa penyuluhan pertanian nasional, provinsi dan kabupaten/kota, dalam Pedoman ini dimaknai sebagai program penyelenggaraan penyuluhan pertanian Pemerintah, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang disusun secara sistematis dengan memperhatikan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya. Adapun substansinya meliputi aspek kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan, prasarana sarana dan pembiayaan penyuluhan pertanian.
Adapun programa penyuluhan pertanian kecamatan dan desa/kelurahan merupakan rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pengendali dalam pencapaian penyelenggaraan. penyuluhan pertanian. Programa penyuluhan pertanian kecamatan dan desa/kelurahan merupakan perpaduan antara rencana kerja pemerintah dengan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya. Adapun substansinya meliputi rencana kegiatan dalam rangka perubahan perilaku yang berkaitan dengan tingkat penerapan inovasi teknologi yang direkomendasikan, serta rencana kegiatan pendukung yang mempengaruhi keberhasilan usaha tani.
Programa penyuluhan pertanian pada setiap tingkatan disusun setiap tahun dengan memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya. Programa penyuluhan pertanian ini pada dasarnya disusun secara mandiri, namun saling memperhatikan keterpaduan dan kesinergian programa penyuluhan pada setiap tingkatan, sehingga semua programa penyuluhan pertanian dalam berbagai tingkatan bersifat selaras dan saling memperkuat.

2.2 Penyusunan Programa
Unsur merupakan substansi programa Penyuluhan Pertanian, terdiri dari keadaan, tujuan, permasalahan dan rencana kegiatan yang dirumuskan pada saat penyusunan programa Penyuluhan Pertanian. Penyusunan programa Penyuluhan Pertanian memperhatikan unsur, tahapan, dan proses penyusunan programa sebagai berikut:

2.2.1 Keadaan
Keadaan dirumuskan dari hasil pengumpulan, pengolahan dan analisis data pada masing-masing tingkat administrasi pemerintahan, mulai dari nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan, Keadaan berisikan data dan informasi faktual mengenai:
a. potensi, produktivitas dan produksi Komoditas Pertanian Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan lain;
b. Perilaku dan Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam usaha tani; dan
c. dukungan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dan Lingkungan Usaha Tani.

2.2.2 Tujuan
Penetapan tujuan dilakukan dengan merumuskan perubahan keadaan yang akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun berkaitan dengan Perilaku dan Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam usaha tani, sistem penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, dan upaya untuk menciptakan Lingkungan Usaha Tani yang kondusif untuk mendukung pencapaian sasaran program komoditas pertanian strategis nasional dan Komoditas Unggulan lainnya di wilayah masing-masing. Tujuan memuat pernyataan mengenai perubahan yang akan dicapai dalam kurun waktu setahun berkaitan dengan:
a. Perilaku dan Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam usaha tani;
b. dukungan sistem penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian; dan
c. upaya menciptakan Lingkungan Usaha Tani kondusif untuk mendukung pencapaian sasaran program Komoditas Pertanian Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan lainnya.

2.2.3 Permasalahan
Penetapan masalah dilakukan dengan mengidentifikasi dan merumuskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau yang menyebabkan terjadinya perbedaan antara kondisi saat ini (faktual) dengan kondisi yang akan dicapai. Terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan pemeringkatan masalah, sesuai dengan prioritas pembangunan pertanian di suatu wilayah. Permasalahan berkaitan dengan Perilaku dan Non Perilaku yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau terjadinya perbedaan antara kondisi saat ini (faktual) dengan kondisi yang akan dicapai.
a. apakah masalah itu menyangkut mayoritas para Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
b. apakah erat kaitannya dengan potensi usaha, produktivitas, Lingkungan Usaha Tani, Perilaku, kebutuhan, efektivitas dan efisiensi usaha Pelaku Utama dan Pelaku Usaha; dan
c. apakah tersedia kemudahan biaya, tenaga, teknologi/inovasi untuk pemecahan masalah.

2.2.4 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan disajikan dalam bentuk matriks berupa matriks rencana kegiatan penyuluhan dan matriks kemudahan pelayanan dan pengaturan, berisikan apa yang dilakukan dalam mencapai tujuan, sasaran, cara, siapa yang melakukan, dimana, kapan, dan berapa biaya yang diperlukan.



BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Keadaan Umum

1.   Keadaan Administrasi Wilayah Binaan
 Wilayah kerja penyuluhan pertaian kecamatan Cikeusal dibagi 5 wilayah binaan yaitu:
a.    Wilayah binaan Cimaung meliputi 4 desa yaitu Desa Cimaung, Sukarame, Sukamenak, Sukaraja dengan PPL Pembina Ati Fatmawati, A.Md
b.    Wilayah binaan Cikeusal meliputi 3 desa yaitu Desa Cikeusal, Panosogan dan Gandayasa dengan PPL Pembina Eka Noviyanti, Sp.
c.    Wilayah binaan Cilayang meliputi 4 desa yaitu Desa Cilayang, Mongpok Cilayang Guha dan Harundang dengan PPL Pembina Mutmainah.
d.   Wilayah binaan Panyabrangan meliputi 4 desa yaitu Desa Panyabrangan, Dahu, Katulisan dan Bantarpanjang, dengan PPL Pembina Mufti Hasan.
e.    Wilayah binaan Sukarati meliputi 2 Desa yaitu Desa Sukaratu dan Desa Sukamaju dengan PPL Pembina Sutisna, SP.

2.   Karakteristik Tanah dan Iklim
Wilayah kerja penyuluh pertanian Kecamatan Cikeusal berada pada ketinggian antara 25-27m dpl, dengan bentuk topografi datar sampai bergelombang, jenis tanah podsolik merah kuning serta lempung berpasir, dengan kisaran pH antara 4,5-6,7. Wilayah kerja penyuluhan Pertanian Kecamatan Cikeusal termasuk dalam iklim tipe B (Schmidt & Ferguson, 1975) suhu udara berada pada kisaran 28oC – 35oC, dengan bulan basah 6 bulan basah dan bulan kering 6 bulan. Cuah hujan rata-rata 141/tahun dan jumlah rata-rata hujan 11 hari /tahun.

3.   Luas Lahan Menurut Ekosistem
Tabel 1. Kedaan luas lahan menurut ekosistem
No
Desa
Lahan baku lahan (ha)
Sawah
Darat
Jumlah
1
Cimaung
114,13
291
405,13
2
Sukarame
106,61
252
360,61
3
Sukamenak
42,79
292,8
335,59
4
Sukaraja
52,01
221
273,01
Jumlah
317,54
1056,8
1374,34
5
Cikeusal
167,86
305
472,86
6
Panosogan
177,56
149
326,56
7
Gandayasa
226,3
168
394,3
Jumlah
571,72
622
1193,72
8
Cilayang
43,22
226
269,22
9
Cilaayang Guha
137,72
313
450,72
10
Mongpok
128,07
146
274,07
11
Harundang
78,64
176
254,64
Jumlah
387,63
861
1248,65
12
Dahu
259,96
392
651,96
13
Panyabrangan
93,39
129
222,39
14
Katulisan
82,93
137
219,93
15
Bantarpanjang
208,63
199
407,63
Jumlah
644,91
857
1501,91
16
Sukaratu
50
233
283
17
Sukamaju
125,58
271
396,58
Jumlah
175,58
504
679,58
Jumlah Total
2097,4
3900,8
5998,2

4.   Luas Lahan Menurut Penggunaannya
Tabel 2. Luas lahan menurut penggunannya
No
Desa
Jenis Penggunannya lahan darat (ha)
Pemukiman
Ladang/Ladang
Kebun Rakyat
Hutan Rakyat
Kolam
Rawa
Lain-lain
Jumlah
1
Cimaung
52
169
21
12
-
-
37
291
2
Sukarame
43
167
18
14
-
-
10
252
3
Sukamenak
35,1
195
30,4
12,4
-
-
20
292,9
4
Sukaraja
33
129
34
10


15
221
Jumlah
163,1
660
103,4
48,4
0
0
82
1056,9
5
Cikeusal
64
141
52
21
1
-
20
299
6
Panosogan
46
48
25
13
3
-
14
149
7
Gandayasa
48
61
26
24
1
-
8
168
Jumlah
158
250
103
58
5
0
42
616
8
Cilayang
50
115
33
17
1
-
7
223
9
Cilaayang Guha
43
92
22
22

-
5
184
10
Mongpok
64
168
30
25
1
-
16
314
11
Harundang
40
69
34
22
1
-
6
172
Jumlah
197
444
129
86
3
0
34
893
12
Dahu
95
115
105
47
2
1
27
392
13
Panyabrangan
55
50
12
2
5
-
5
129
14
Katulisan
43
40
23
9
2
1
19
137
15
Bantarpanjang
55
70
40
25
1
-
8
199
Jumlah
248
275
180
83
10
2
58
857
16
Sukaratu
48
109
37
29
1
-
15
239
17
Sukamaju
51
90
78
16
1
-
35
271
Jumlah
99
199
115
45
2
0
50
510
Jumlah Total
865,1
1828
630,3
320,2
20
2
267
3932,9

5.   Luas Lahan Sawah Jenis Pengairan
Tabel3 . luas sawah menurut jenis pengairannya
No
Desa
Jenis Penggunannya lahan darat (ha)
Irigasi Teknis
Irigasi 1/2 Teknis
Sederhana PU
Irigasi Perdesaan
Jumlah
Tadah Hujan
Jumlah
1
Cimaung




0
114,1
114,1
2
Sukarame



2,18
2,18
106,4
106,6
3
sukamenak



0,04
0,04
42,75
42,79
4
Sukaraja



9,7
9,7
42,31
52,01
Jumlah
0
0
0
11,92
11,9
305,6
317,5
5
Cikeusal
28
32

41,96
102
65,9
167,9
6
Panosogan
172

5,56

178

177,6
7
Gandayasa
175

25,3
26
226

226,3
Jumlah
375
32
30,86
67,96
506
65,9
571,7
8
Cilayang



30,25
30,3
12,97
43,22
9
Cilaayang Guha



89,52
89,52
48,2
137,7
10
Mongpok


19
57,84
76,8
51,23
128,1
11
Harundang
22

6
38,84
263
11,8
78,64
Jumlah
22
0
25
216,5
156
124,2
387,7
12
Dahu


88,98
67
93,4
104
260
13
Panyabrangan
93,39



82,9

93,39
14
Katulisan
92,93



156

82,93
15
Bantarpanjang
34
17
46,47
59
489
52,16
208,6
Jumlah
210,32
17
135,5
126
40
156,1
644,9
16
Sukaratu



40
75,4
10
50
17
Sukamaju

9
20,35
46
115
50,23
125,6
Jumlah
0
9
20,35
86
138
60,23
175,4
Jumlah Total
607,32
58
211,7
508,3

712,1
2097

6.      Keadaan Komoditas Utama
Komoditas tanaman pangan yang banyak diusahakan oleh petani di Kecamatan Cikeusal yaitu padi sawah dengan produktivitas 1216 ton/thn, plw-padi palawija dengan produktivitas 470 ton/thn, padi-palawijabera dengan produktivitas 259 ton/thn dan padi sayuran dengan produktivitas 138 ton/thn.

7.      Pola Usahatani Dalam Satu Tahun
1.      Wilayah binaan Cimaung meliputi 4 desa yaitu Desa Cimaung, Sukarame, Sukamenak, Sukaraja dengan total usahatani dilahan sawah:
a. Padi-Padi-Bera             : 117 ha
b. Palawija-Padi-Palawija            : 91 ha
c. Padi-Palawija-Bera                   : 50 ha
d. Padi-Bera-Sayuran                   : 39 ha
2.      Wilayah binaan Cikeusal meliputi 3 desa yaitu Desa Cikeusal, Panosogan dan Gandayasa dengan total usahatani dilahan sawah
a. Padi-Padi-Bera             : 401 ha
b. Palawija-Padi-Palawija            : 71 ha
c. Padi-Palawija-Bera                   : 37 ha
d. Padi-Bera-Sayuran                   : 30 ha
3.      Wilayah binaan Cilayang meliputi 4 desa yaitu Desa Cilayang, Mongpok Cilayang Guha dan Harundang dengan total usahatani dilahan saawah:
a. Padi-Padi-Bera                         : 224 ha
b. Palawija-Padi-Palawija            : 87 ha
c. Padi-Palawija-Bera                   : 53 ha
d. Padi-Bera-Sayuran                   : 26 ha
4.      Wilayah binaan Panyabrangan meliputi 4 desa yaitu Desa Panyabrangan, Dahu, Katulisan dan Bantarpanjang, dengan total usahatani dilahan sawah:
a. Padi-Padi-Bera                         : 392 ha
b. Palawija-Padi-Palawija            : 165 ha
c. Padi-Palawija-Bera                   : 84 ha
d. Padi-Bera-Sayuran                   : 32 ha
5.      Wilayah binaan Sukarati meliputi 2 Desa yaitu Desa Sukaratu dan Desa Sukamaju dengan usahatani dilahan sawah:
a. Padi-Padi-Bera             : 82 ha
b. Palawija-Padi-Palawija            : 56 ha
c. Padi-Palawija-Bera                   : 35 ha
d. Padi-Bera-Sayuran                   : 11 ha

4.2  Sumberdaya Manusia

1. Penduduk
a. Jumlah penduduk dan kepala keluarga
Jumlah penduduk di wilbin Cimaung tercatat sebanyak 14.657 yang terdiri dari 7.634 orang laki-laki dan 7.023 orang wanita. Jumlah kepala keluarga sebanyak 5.034 KK yang terdiri dari 3.169 KK tani dan 1.865 KK non tani.
b. Jumlah penduduk menurut golongan umur
Jumlah penduduk di wilbin Cimaung menurut golongan umur terdiri dari golongan 0-24 tahun sebanyak 2.681 jiwa, golongan 15-54 tahun dan diatas 55 tahun sebanyak 11.976 jiwa.
c. Jumlah penduduk menurut tingkat Pendidikan
Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di wilbin Cimaung terdiri dari 754 orang tidak tamat SD, lulus SD 1.448, SMP 2.853, SMA 1.234 orang, DI-DIV 75 orang dan S1-S3 sebanyak 110.
d. Jumlah penduduk menurut pekerjaan
Sebagian besar penduduk di wilbin Cimaung bekerja sebagai petani sebanyak 3.169 orang, PNS 115 orang, TNI 6 orang, pedagang/wiraswasta 133 orang, serta buruh sebanyak 1.530 orang.

2. Kelompok Tani
a. Jumlah penduduk kelas kelompok tani (pemula, lanjut, madya, utama)
-          Wilbin Cimaung 22 kelompok
-          Wilbin Cikeusal 23 kelompok
-          Wilbin Cilayang 22 kelompok
-          Wilbin Panyabrangan 25 kelompok
-          Wilbin Sukaratu 10 kelompok
b. Jumlah penduduk menurut Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN)
-          Wilbin Cimaung 22 kelompok, 455 anggota
-          Wilbin Cikeusal 23 kelompok, 327 anggota
-          Wilbin Cilayang 22 kelompok , 514 anggota
-          Wilbin Panyabrangan 25 kelompok, 500
-          Wilbin Sukaratu 10 kelompok, 222 anggota
-           

4.3 Kelembagaan Sosial Ekonomi Petani

Kelembagaan yang menunjang pembangunan pertanian sudah cukup memadai, antara lain adanya UPT BPP,UPTD-PTP, dan kios sarana produksi serta kelembagaan ekonomi antara lain pasar dan BRI unit.

4.4 Program Kerja Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Cikeusal

Penyuluh sebagai pembimbing dan motivator, juga sebagai orang yang memberikan pengarahan dan atau penyuluhan sesuai kebutuhan petani. Itu adalah tugas dan fungsi utama penyuluh dalam melakukan penyuluhan.
            Program kerja di kecamatan Cikeusal antara lain:
1. Pelatihan di BPP
Penyuluh mengumpulkan para tetua atau ketua petani di setiap wilayah kecamatan Cikeusal di BPP untuk melakukan pelatihan  secara langsung kepada mereka
2. Kunjungan pada kelompok tani
Penyuluh melakukan kunjungan ke  kelompok tani di wilayah desa binaan yang ditugaskan. Ini adalah program kerja rutin yang dilakukan penyuluh secara terus menerus dalam jangka panjang.
3. Kunjungan tatap muka pada petani
            Dalam kunjungan ini para penyuluh berkunjungan secara langsung kepada petani untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi di setiap wilayah binaan
4. Demonstrasi Plot (DemPlot)
            Maksud dari DemPlot ini adalah melakukan penyuluhan dalam bentuk demonstrasi mengenai berbagai hal yang dibutuhkan di tiap wilayahnya oleh para penyuluh yang sudah ditetapkan sebelumnya, materi yang di berikan sesuai kebutuhan wilayah tani salah satunya:
§     Pemupukan berimbang padi sawah pada cimaung, sukamenak
§     Bibit unggul padi sawah pada sukamenak, dan sukaraja
5. Mengembangkan Swadaya dan Swakarya petani.
            Adanya gerakan bersama pengendalian hama dan penyakit sebanyak 4 kali dalam 1 tahun, gerakan pemeliharaan saluran irigasi sebanyak 1 kali dalam 1 tahun, gerakan bersama vaksinasi dan pengobatan sebanyak 1 kali dalam 1 tahun
6. Mengadakan Pembinaan Gapoktan sebanyak 12 kali dalam 1 tahun
            Mengadakan pembinaan atau pelatihan gapoktan yang sudah terbentuk sesuai kebutuhan materi yang di berikan sesuai komuditi setiap gapoktan



BAB V

PENUTUP


5.1 Kesimpulan

Kesimpulan kegiatan observasi di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Cikeusal penyuluhan pertanian ini diharapkan mampu merubah pengetahuan petani yang dilakukan penyuluh dengan cara memberikan informasi serta gagasan/ide baru, keterampilan serta sikap agar para petani mau menerapkan apa yang disampaikan oleh penyuluh.

5.2 Saran

Untuk kegiatan BP3K di daerah provinsi banten ini lebih ditingkatkan lagi agar para petani dan nelayan dapat menambah ilmu pengetahuan dari suatu programa penyuluhannya sehingga petani dan nelayan dapat mempunyai suatu ide baru dan maju untuk berkembang.

DAFTAR PUSTAKA


Peraturan Menteri No. 25 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian perikanan dan kelautan. Jakarta: Kementan

Peraturan Menteri No.47 Tahun 2016 tentang Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Kementan.



















LAMPIRAN

Gambar 1. Softcopy Monografi Penyuluhan Pertanian 2017
Gambar 2. Softcopy Evaluasi Programa Penyuluhan Pertanian BP3K Kecaman Cikeusal


   




Gamabr 3. BP3K

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat Tangkap Arad